Rasulullah, manusia
teladan sepanjang jaman. Segala perkataan dan perbuatannya dijadikan
ikutan, karena disebut sunah. Beberapa orang berpendapat, sunah
Rasulullah diantaranya adalah poligami, karena Rasulullah memiliki istri
lebih dari satu. Berapa jumlah totalnya, ada berbeda-berbeda pendapat. Seorang
lelaki yang ingin berpoligami, sering kali menjadikan “sunah rasul”
sebagai alasan. Tanpa melihat kembali alasan Rasul berpoligami dan
kondisi masyarakat pada saat itu.
Di sisi lain, orientalis Barat memutarbalikkan
fakta pernikahan poligami Rasulullah. Beliau dianggap hiperseks, doyan
perempuan, nabi vulgar, dan sebagainya. Masya Allah! Semua sejarah
pernikahan beliau dengan istri-istrinya pun diputarbalikkan. Contohnya,
pernikahan Rasulullah dengan Zainab, yang pernah menjadi istri Zaid,
anak angkat Rasulullah. Rasulullah dianggap muka mesum, jidat licin,
bahkan istri anak angkatnya pun dirampas. Lalu, kisah pernikahan
Rasulullah dengan Mariatul Qibtiyah, budak nasrani. Rasulullah dikatakan
TIDAK MENIKAHI Maria, tetapi Maria digauli hingga hamil dan punya anak
bernama Ibrahim. Pernikahan Rasulullah dengan Aisyah pun dituliskan
tidak kalah mesum. Rasulullah disebut pedofil, suka menggagahi anak
kecil, sebab Aisyah menjadi istri Rasul saat berusia 9 tahun.
Naudzubillahimindzalik. Sesungguhnya Rasulullah
jauh dari semua persangkaan itu. Sebelum menjadi nabi pun, penduduk
Quraisy sudah menisbatkannya sebagai pemuda yang baik, jujur, santun,
tidak pernah berbuat maksiat. Padahal, saat itu, penduduk Arab sangat
jahiliah, penuh maksiat, suka berbuat dosa. Para pemudanya suka
mendengarkan musik, berjoget dengan penari telanjang, mabuk-mabukan,
main perempuan. Rasulullah jauh dari itu semua, karena ia sudah
disiapkan oleh Allah untuk menjadi nabi. Ketika diajak kawannya ke
sebuah pesta, Rasulullah dibuat tertidur, tak dapat melihat dan
mendengar semua kemaksiatan itu. Sedari kecil, dadanya dibelah oleh
malaikat Jibril dan dicuci bersih.
Rasulullah menikah dengan Khadijah, seorang wanita
yang sudah dua kali menjanda, punya beberapa anak, dan sudah berumur 40
tahun. Padahal, Rasulullah baru berusia 25 tahun. Jika ia seorang pemuda
yang suka syahwat, tentu ia lebih memilih istri yang masih muda dan
bergairah. Rasulullah baru menikah lagi setelah Khadijah meninggal,
ketika Rasulullah berusia 53 tahun. Bayangkan, di usia 53
tahun, dengan tugas kenabian yang berat, berdakwah ke penjuru dunia,
dari jazirah Arab sampai Eropa. Menjadi pemimpin Arab. Apakah mungkin
Rasulullah menghabiskan waktunya hanya dengan berasyik masyuk dengan
perempuan?
Istri-istrinya adalah istri pilihan Allah. Sejarah
pernikahannya mengandung pelajaran fiqih untuk umat Islam. Sebelum
menikahi Aisyah, Rasulullah bermimpi malaikat Jibril menampakkan wajah
Aisyah dan berkata, “ini istrimu….” Rasulullah, manusia mulia sepanjang
jaman, menikah dengan Aisyah saat umur istrinya baru berumur 9 tahun.
Tentu pada masa sekarang, hal itu sangat tidak biasa. Menikah dengan
anak kecil, belum haid, dianggap perbuatan kotor, pedofilia. Tetapi,
tahukah Anda, bahwa pada jaman dulu, gadis-gadis memang dinikahkan sejak
masih kecil. Itu sudah menjadi TRADISI. Itu kebiasaan yang berkembang
pada jaman dulu, bukan hanya di Arab. Sekarang saja yang sudah bergeser.
Malahan gadis-gadis menikah setelah melewati masa reproduksi. Tak heran
jika Eropa kekurangan penduduk, karena jumlah wanita yang melahirkan
anak semakin menurun. Selain para wanitanya tidak mau menikah, tidak mau
punya anak, juga usia menikah yang sudah melewati usia produktif untuk
melahirkan. Umur 35 tahun, baru memutuskan untuk menikah. Kalau di zaman
Rasulullah, usia segitu sudah dianggap tua, sudah nenek-nenek. Jadi,
AMATLAH WAJAR jika Aisyah dinikahkan pada usia 9 tahun. Tetapi, yang
harus diketahui, Aisyah baru menjadi istri dalam arti sebenarnya setelah
mendapatkan haid. Rasulullah menunggu sampai Aisyah mendapatkan haid.
Pada zaman Rasulullah pun, sudah menjadi hal yang
wajar seorang pria memiliki istri lebih dari satu, sebagaimana wajarnya
di zaman sekarang, seorang pria mempunyai istri hanya satu. Jadi, kalau
ada suami yang menikah lagi, istri-istrinya menganggap itu WAJAR dan
BIASA SAJA. Kalaupun ada cemburu, itu pun wajar. Siapa yang tidak
cemburu? Tapi, pernikahan poligami bukan hal yang ditentang. Bukan hanya
bangsa Arab saja yang begitu. Kaisar-kaisar Cina, Jepang, dan Korea pun
punya istri banyak, ditambah selir-selir. Bahkan kaisar Cina selirnya
ribuan. Kalau mau digilir, harus diundi dulu. Raja-raja Jawa pun
memiliki istri lebih dari satu. Selain istri, Rasulullah juga memiliki
budak-budak wanita, dan sebagaimana tradisi zaman dulu, budak-budak pun
halal untuk digauli. Budak adalah manusia yang diperjualbelikan. Budak
boleh diperlakukan apa saja oleh majikannya, termasuk digauli. Mariatul
Qibtiyah, mulanya adalah budak Rasulullah. Dan sebagaimana tradisi zaman
dulu, Maria boleh digauli. Setelah Maria melahirkan Ibrahim, Rasulullah
menikahinya. Seiring berjalannya waktu. Islam
menghapuskan perbudakan. Bahkan, poligami hanya dibatasi sampai empat.
Dan Allah menekankan, boleh menikahi 1,2,3, 4 wanita, tetapi bila tidak
bisa berbuat adil, cukup 1 saja. Maha besar Allah dengan segala
firman-Nya.
Al Quran diturunkan melalui Rasulullah Muhammad Saw
untuk memperbaiki masyarakat, memberikan tuntunan yang sesuai dengan
kemanusiaan manusia. Semua perkataan dan perbuatan Rasulullah, adalah
atas kehendak Allah. Termasuk ketika ia menikahi istri-istrinya. Zainab
dinikahi Rasulullah atas perintah Allah, untuk mengajarkan fiqih kepada
umat Islam, bahwa seorang laki-laki boleh menikahi mantan istri anak
angkatnya, karena antara orang tua dan anak angkatnya tidak ada hubungan
nasab/ keturunan. Rasulullah pun sebenarnya tidak mau menikahi Zainab,
karena khawatir memancing omongan tidak enak dari orang-orang. Tetapi,
bila Allah sudah menetapkan, maka manusia harus taat.
Subhanallah… betapa luhur akhlak Rasulullah.
Sewaktu kecil, dadanya dibelah oleh malaikat Jibril, dan dibersihkan
dari kotoran. Sewaktu diangkat jadi nabi, perkataan dan perbuatannya
adalah manifestasi Al Quran. Sungguh, Rasulullah adalah manusia yang
terbebas dari dosa, termasuk semua tuduhan-tuduhan keji para orientalis
Barat yang berusaha menjatuhkan pribadi Rasulullah, adalah sangat keji
dan tidak berdasar. Pernikahan Rasulullah dengan istri-istrinya adalah
pernikahan yang indah, bahkan ada yang diperintahkan langsung oleh Allah
melalui firman-Nya. Semua untuk memberikan pelajaran bagi umat Islam.
Terbukti, sebelum turunnya wahyu, Rasulullah HANYA memiliki satu istri,
Khadijah.
Oleh : Leyla Imtichanah
10 comments
tulisannya bagus nih, nambah wawasan saya. ijin nyomotlink nya di blogroll ya :)
@yankmira: Silahkan, semoga bermanfaat
salam hangat
begitulah, "mereka" tak akan berhenti menjelekkan Islam hingga akhir zaman. Masalah poligami memang seakan dianggap suatu perbuatan "keji" dan semena2 kaum pria, bahkan kaum wanita yg mengaku muslim pun berkesan menghujat :) Padahal itu adalah soal pilihan, mau atau tidak itu saja hehe
@Aulawi : Yup itu sdh dijelaskan dlm Quran dan hadits, bgitu banyak doktrin sesat yang telah merasuki muslim keseluruhan ttg poligami, padahal ini perintah Tuhan, siapa yang tdk menerima ketetapan Tuhan, akankah Ia masih disebut muslim??
Informasi yang menarik, sayangnya selama ini poligami (khususnya) dipakai senjata bagi orang2 yg memusuhi Islam utk menjelek2kan Islam.
itu dia yg jadi masalah skrg...
saatnya untuk menyebarkan kebaikan dengan saling mengingatkan
mereka yg menjelekkan Islam, karena gak paham Islam dg sebenar2nya. nice posting
salam sahabat
semoga kita bisa meneladani dan menerapakan sunnah Rasulullsh Saw amien
Rasulullah memang adalah teladan dan itu mutlak, perbuatannya adalah sunnah.
Jagalah perangai ini ya Rabb agar tidak keluar dr jalur yang telah diajarkan oleh Rasul, amin
mantap artikelnya sob... jadi ngiri ane..
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Kesan Yang Membangun disini Kawan
Semoga Silaturrahim selalu terjaga selamanya,amin